Sebagai daerah agraris, sapi merupakan hewan yang sangat erat dengan kultur kebudayaan Madura. Selain terdapat Karapan Sapi yang telah cukup terkenal, di Madura juga terdapat kontes kecantikan Sapi yang dikenal dengan nama Sapi Sonok. Pada bulan Oktober 2010, saya berkesempatan untuk mengunjungi Pulau Madura dan menyaksikan kontes Sapi Sonok. Dalam bahasa Madura, ‘sonok’ berasal dari kata ‘sronok’ memiliki arti menerobos (masuk), sehingga dalam tradisinya kegiatan ini mulanya bertujuan untuk menyambut kedatangan tamu. Pada saat ini, Sapi Sonok menjadi festival untuk merayakan musim panen.
Lenggangan Si Betina Madura; Salah satu penilaian dalam kontes ini adalah ‘cantik’, sehingga sapi-sapi yang ikut ini adalah sapi betina. Sapi-sapi tersebut dihias dengan beraneka perhiasan yang sesuai dengan gaya asal usulnya, seperti Pamekasan, Sumenep, dsb. Setelah tampak cantik, sapi-sapi tersebut berjalan mengikuti irama pemusik saronen dan joki di ‘catwalk’-nya.
Dua Bidadari; Bak pragawati, sapi-sapi yang telah berdandan pun tampak menarik dan mengundang decak kagum yang memandangnya. Kepala sapi bermahkota. Tandukpun diberi selongsong hiasan emas.Aneka hiasan tampak pula dipasang melilit leher hingga kaki sapi.
Point of Interest; Meskipun telah berlangsung berkali-kali, kontes Sapi Sonok selalu dinanti dan didatangi oleh banyak orang. Mereka yang tertarik menikmati kemeriahan Sapi Sonok ini bukan hanya yang berasal dari Pulau Madura saja tetapi juga hingga dari luar Pulau Madura, bahkan luar negeri.
Siap ‘Nylonok’; Musik telah ditabuh. Sapi telah melenggak-lenggok. Saatnya sang sapi unjuk kecantikan menyapa ratusan pasang mata yang menantikan aksinya dan menarik perhatian para juri. Penilaian Sapi Sonok ini berdasarkan ketepatan waktu sapi dalam berjalan, tidak boleh kurang atau pun lebih. Penilaian terbaik akan diberikan untuk sepasang sapi yang berjalan lurus dan mengikuti irama musik dalam lintasan sepanjang dua puluh lima meter.
Belum Lengkap Tanpa Sawer; Meskipun tidak masuk dalam kriteria penilaian, joki dan musik pengiring sapi pun tak mau ketinggalan dalam unjuk kebolehan. Mereka pun turut menari dan berlenggak-lenggok tak kalah heboh dengan sapi yang diiringinya. Penonton yang menikmati kelincahan mereka pun mengapresiasi dengan memberikan uang sawer.