Sudah Waktunya Malang Raya Menjadi Sport Tourism Area, Mulai Dari Kota Wisata Batu ya…

Minggu yang masih cerah di Stadion Brantas, Kota Wisata Batu, tepatnya tanggal 1 Maret 2020, saya dan penggiat sepakbola Kota Batu resmi meluncurkan Batu Football Academy (BAFA) yang disaksikan oleh askot PSSI Kota Batu dan KONI Kota Batu. Sebenarnya saya bukanlah orang pertama yang menggagas BAFA, malah bisa dibilang saya orang terakhir yang gabung dalam pembentukan akademi sepakbola di Kota Batu ini. Jadi ceritanya, teman-teman penggiat sepakbola kota Batu yang dimotori Mas Arif Suyono dan Mas Achmad Bustomi, pemain timnas jebolan Persikoba Batu itu, cerita kalau mereka ingin sepak bola Batu bisa melahirkan bibit-bibit baru untuk dunia sepakbola nasional. Mereka ingin membentuk sebuah akademi yang dikelola secara profesional, namun dengan asas gotong royong, dimana biayanya cukup terjangkau (karena ternyata usut punya usut akademi sepakbola sekarang mayan mahal, gaes). Tentu saja, saya yang memang punya passion serupa dan kebetulan sesuai dengan bidang yang pernah saya pelajari tertarik dan tanpa pikir panjang langsung mengiyakan ketika mereka meminta saya bergabung untuk menjadi nahkoda di BAFA.

Sudah cukup lama, sejak saya kembali dari Liverpool, ingin mengutak-atik olahraga khususnya sepakbola di Malang Raya, utamanya Kota Batu. Pernah saya menyampaikan ide saya untuk me-swasta-kan salah satu klub liga 3 di Malang Raya tapi ditolak oleh Papa saya, “buang-buang duit! Makan ati aja kamu ngurusin sepakbola di Indonesia, ilmumu ga akan kepake,” katanya. Ada benarnya juga, karena papa saya merasakan di era sepakbola masih pada masa transisi dari yang dulunya boleh didukung penuh oleh pemerintah ke murni industri. Pun, beliau mungkin juga belum pernah melihat dan merasakan langsung bagaimana acara-acara olahraga bisa berdampak signifikan dalam pendapatan ekonomi khususnya di sektor pariwisata.

Belakangan ini di Indonesia, pariwisata menjadi sesuatu yang terus digenjot, sehingga dibangunlah berbagai macam fasilitas, infrastruktur, dan berbagai macam tempat instagramable yang bisa dijadikan jujukan tempat wisata. Malang Raya adalah salah satu aset pariwisata di Indonesia dengan berbagai keindahan alamnya. Namun, jika paradigma pariwisata ini hanya terbatas dengan membangun sesuatu yang baru secara fisik agar wisatawan tertarik untuk datang, maka sudah bisa ditebak kan dampak lainnya selain peningkatan ekonomi? Nah, akhirnya saya pribadi menyimpulkan, sepertinya perlu nih pariwisata di Malang Raya dibuat lebih fokus, lebih berkarakter, dan sampailah saya pada justifikasi personal yang minim riset bahwa sepertinya konsep sport tourism cocok nih diterapkan di Malang Raya.

Meski minim riset, saya punya beberapa argumen. Yang pertama, ada beberapa spot olahraga yang nggak semua tempat punya seperti, paralayang, downhill track, surfing. Yang kedua, Sepakbola sebagai olahraga sejuta umat di dunia dan di Malang Raya punya klub besar dengan pendukung fanatiknya yang selalu menyatakan diri “bondo duit”. Yang terakhir, Batu sudah menjadi langganan sebagai tempat pemusatan latihan untuk berbagai cabang olahraga termasuk sepakbola. Mulai dari klub-klub papan atas Jawa Timur, luar Jawa, hingga tim nasional. Pokoknya yang mau pertandingan di luar negeri harus TC dulu di Batu. Dengan berbagai macam modal dasar tersebut, bayangkan jika Malang Raya benar-benar membranding diri sebagai kawasan Sport Tourism Area. Mungkin saya terlalu bermimpi, tapi bisa jadi bukan hanya tim-tim sepakbola Indonesia yang melakukan pemusatan latihan.

“Makanya Mbak, bikin stadionnya yang bagus dong. Sport center yang lengkap. Blablabla” NO! Pembangunan manusia jauh lebih penting dari pembangunan materi.

Di sini lah, alasan kenapa saya mengapresiasi dan bersemangat mendirikan Batu Football Academy (BAFA). Sebagian orang mungkin melihat, “ngelatih anak-anak gitu doang paling ngapain sih kompetisi profesionalnya juga gada.” Tapi saya melihat, dengan adanya BAFA yang dikelola secara profesional dan melahirkan bibit pemain-pemain sepakbola berkualitas, Malang Raya jadi lebih terbranding sebagai kawasan yang sporty banget. Sehingga akan lebih banyak klub-klub papan atas dan mungkin dari luar negeri yang melakukan pemusatan latihan di Kota Batu karena selain alamnya yang mendukung juga ada tim yang bisa diajak untuk berlatih tanding.

Tentu saja, ini masih sangat awal dan perjalan BAFA baru saja dimulai. Saya mewakili tim BAFA mengucapkan terimakasih kepada para orang tua yang sudah mempercayakan anaknya dididik menjadi pemain sepakbola berkarakter di BAFA. Mimpi besar ini tentu tidak bisa diwujdukan sendiri oleh BAFA, mari bekerja sama!

 

 

 

Advertisement

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s